Langsung ke konten utama

Melo (Malang, 06 Oktober 2002)

Ketika itu senja hampir surup
Ada goresan-goresan membelah udara di atas sana
Ketika itu hampir tak bersuara
Ketika itu teriakan-teriakan dalam kepala hampir marak
Jangan... jangan tumpahkan lagi air mata
Meski oranye langit tak akan ada lagi
Meski gerimis tak lagi senyap dan indah
Meski es perlahan menutupi hatimu
Akan kuiringi tenggelamnya masa dengan mata yang binar
dengan mata yang cahaya
Biar sesak itu makin meremukkan kita
Lihatlah!
Jejak-jejak makin hilang
Saat menoleh ke belakang kau akan tahu
kita sudah bukan kita

Postingan populer dari blog ini

/Yang Pulang (Malang, 11 Nov 2012)

,,, dan marilah kita menyanyikan Imagine milik Lennon. Aku akan berdo'a bagi terbitnya bintang pink di akhir,, dan semua dari kita akan pulang ke pari yang putih,, Kita merindukan cahaya itu, tidakkah kita?,,,

Sonsesita (Mlg)

1. Letucce menyukai lagu itu Sering memutarnya mengiringi workout Pernah bertanya pada Kemangi Apakah dia tahu judul itu Apakah dia tahu penyanyi itu Kemangi bilang tidak "Tapi rasanya pernah dengar," Suaranya mirip penyanyi masyhur ibu kota Diam-diam, Kemangi menambahannya di playlist Diam-diam, Kemangi belajar menyukai lagu itu 2. Masih terpaku Kemangi menatap undangan digital itu Berusaha menahan perasaan Ada lagu keramat itu Perut Kemangi terasa diaduk-aduk, setiap slide berganti slide L mengiringi portofolio perjalanan kisah kasih Letucce dan Marigold Dengan air mata menggenang Kemangi menghapus like lagu itu Menghapus dari playlist 3. Cafe masih ramai Di larut yang menjelang Kemangi meminum tehnya Lagu sialan itu menggema, merambat dari belakang cafe Kemangi mengumpat dalam hati Marigold tercetus "Ini lagu nikahku," Kemangi berdehem "Letucce sudah pernah share kan pasti?" Kemangi manggut-manggut "Ya. Di grup," Fak.