Karib yang ba’idku...
Di suatu ketika
Kala aku benar-benar gelap dan sendiri
Di saat aku mempertanyakan Tuhan
Di saat aku ditolak dunia:
bahkan tembok pun membenciku...
Di saat déwala membeton -----
berdemarkasi
antara aku dan orang-orang yang berlarian di
sekitarku,
selalu.
Di saat aku masih selalu merasa asing
di tengah sahabat yang mengitariku
Saat aku merasa duri-duri enfer mengikat
leherku
dan cambuk-cambuk api mengejekku
Saat nanah keluar dari mataku setiap harinya...
You!
Kamu datang memanggul ufuk baru
bersama bagaskaranya
bersama bagaskaranya
dan senampan bintang-bintang.
Memperkenalkanku pada alam
dan cerita di luar pintu kamarku
dan cerita di luar pintu kamarku
Kamu begitu berarti
Hingga aku ingin jatuh cinta kepadamu
Tapi aku tak bisa
Di antara berbuntal kisah manis masa lalu,
ada kamu di sana
You were
my brother,
still and always
still and always