Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Jatuh Cinta yang Benar-Benar Menggigilkan Tulang

/2004 (Malang, April 2023)

1) "Aku membaca," adik laki-lakiku berkata Aku, muda dan malas, melihat padanya "Seorang pemuda ditolak perempuan. Patah hati.  Lalu ia membuat puisi. Dan itu menjadi mahakarya. Puisi terindah di dunia." "Oh ya?" Puisi terindah dunia? Seperti apa kata-katanya? Dalam bahasa apa? Dan gara-gara patah hati? Bisa? Aku merasakan ada hawa-hawa balas dendam di sana. Berbanding lurus dengan kisah Hugh Hefner yang menciptakan Playboy setelah ditolak wanita yang ia suka yang kapan hari dikisahkan pula oleh adikku. "Jadi dia membuat majalah  itu karena dendam pada wanita?" tanyaku waktu itu. Dengan membuat majalah yang merendahkan kaum wanita. "Nggak tahu," Oke. Aku, muda dan bersemangat, menerawang Aku akan membuat puisi! Tentang Ilalang. Harus indah. Walau tak sampai sedunia indahnya. Hei. Tapi aku tidak dendam. Hanya wujud sekresi. 2) Vi'rose. Ya. Karena aku sangat suka huruf V. Pelafalannya indah. Terdengar mewah. Rare bagi lidah Jawa yang

/Pony Feet (Mlg, 26 Okt 2022) - Bahasa Indonesia

Lari Gun,,, lari! Oh Betapa kaki-kaki pony yang malang Menjejak masuk lot parkir karyawan, merasa lega ----- Kemudian aku melihat:  Skuter-helm Masih sama, seperti yang pernah kupotret dengan sempurna di bawah sinar rembulan yang tak sempurna, satu hari satu malam yang moist di sejuta tahun yang lalu Pecahan-pecahan kaca merekah di dadaku membangun fragmen-fragmen puitis di dalam kebuasanku Dia kembali Sekarang, bagaimana aku akan men-set up kaki-kaki poniku? Segera, bagaimana aku akan men-fix up detak jantungku? Selanjutnya, bagaimana aku akan men-break up kedalamanku?

/Legit Locus (Malang, 05 Sept 2022)

What a legit locus Sweet man Kontur yang seperti bolu Husky smile Bungee hair: berayun di balik daun-daun yang membatik Seperti facade dalam lukisan barok; interface nan bullet time The way he tucks  a few strands of it behind his ear: My logic breaks into pieces The way he strokes it down: draped that mane-looks-alike over his shoulder and chest - femalish My wit breaks into flakes Memiliki kaki-kaki penari tribal Jawa yang putih Telapak quaint  Satu brittle creature Mematerialize Arjuna - feminine Love at the first sight? Tidak. Anehnya tidak This one, constructed love cubic by cubic nicotine by nicotine song by song lyric by lyric poem by poem @murdhasiwi

/In My In (Malang, Jun 2022)

Still in the chillest chamber at the gym Daystar by Kyuhyun: Tentang melihat dari jauh Tengkurap menumpu pelipis pada punggung tangan yang anyap Sedihku berlapis-lapis No polkadot pillow Lusting cat in my womb is  roaring I feel like my lips  are swelling @murdhasiwi

/Noirmu Semangatku (Mlg, 21 Nov 2021)

Noirmu semangatku Art is you Menempuh hari-hari yang selincah pop culture- nya   Andy Warhol yang semuram bab-bab rekaan Natsuo Kirino yang sejenaka badut Punakawan yang sekanak lagu Lihat Kebunku yang semenggugah Helen of Troy yang sebullshit serenade Mencuri pandang pada pic punggungmu: Dengan air laut yang diam dan batu karang ----- Agaknya kamu menyukai pantai: lanskap yang pernah begitu kubenci karena menakutkan ----- Melihat hujan dari celah cendela Menyimak Endah and Rhesa: "When you love someone,,," :  "Menurutmu kenapa dia      sampai sekarang    belum menikah?" :  "Mungkin dia juga     sedang menunggu seseorang.    Tapi bukan sampeyan." Seketika  aku bisa mendengar  alam raya menertawakanku @murdhasiwi

/Seperti Mooi Indie (Malang, 09 Okt 2021)

Bibir si Cah Bagus ini, patutlah menjadi inspirasi bagi banyak penyair majas sepertiku; sama seperti dada dan yoni Ken Dedes, yang menyirap pujangga-pujangga Singhasari di masa lalu. Jeruhnya seperti mooi indie @murdhasiwi

Lover (Malang, Maret 2001)

Berjinjit Berusaha menggapai rembulan Teronggok di kolong langit Bersama sekumpulan asap yang membiru Sia-siakah aku Berputar, mengitari selongsong mati kehidupan Bergelayut di batas harapan Antara cinta Antara air mata

Cemara (Malang, Kamis 01 Maret 2001)

Terbelah rongga hawa Siluet indah bidadara Romantika kemala yang sendu Cerita tentang jiwa dan syair si pujanggi Seruling bambu Serak terpatah-patah Melengking Menciut Mengutuk aroma rerumputan basah yang menghijau