1) "Aku membaca," adik laki-lakiku berkata Aku, muda dan malas, melihat padanya "Seorang pemuda ditolak perempuan. Patah hati. Lalu ia membuat puisi. Dan itu menjadi mahakarya. Puisi terindah di dunia." "Oh ya?" Puisi terindah dunia? Seperti apa kata-katanya? Dalam bahasa apa? Dan gara-gara patah hati? Bisa? Aku merasakan ada hawa-hawa balas dendam di sana. Berbanding lurus dengan kisah Hugh Hefner yang menciptakan Playboy setelah ditolak wanita yang ia suka yang kapan hari dikisahkan pula oleh adikku. "Jadi dia membuat majalah itu karena dendam pada wanita?" tanyaku waktu itu. Dengan membuat majalah yang merendahkan kaum wanita. "Nggak tahu," Oke. Aku, muda dan bersemangat, menerawang Aku akan membuat puisi! Tentang Ilalang. Harus indah. Walau tak sampai sedunia indahnya. Hei. Tapi aku tidak dendam. Hanya wujud sekresi. 2) Vi'rose. Ya. Karena aku sangat suka huruf V. Pelafalannya indah. Terdengar mewah. Rare bagi lidah Jawa yang
Kehampaan yang abot- Pertanyaan yang tak terjawab- Religiusitas yang kering- Amarah yang meladam- Kekonyolan yang menyemarakkan- Zona yang berpita jingga- Jatuh cinta yang benar-benar menggigilkan tulang- Underbow- Statis yang Melandai- Terang yang Bergelap- Segulung Lontar- Selempeng Sabak