Langsung ke konten utama

Postingan

Random (Malang, 17 Sep 2010)

Kadang aku berkeinginan: bisa melukis atau memusik. Sepertinya bahasa gambar dan bunyi lebih tak terbatas berdamping bahasa literal. Ada rasa-rasa dan emosi   yang tak bisa diterjemahkan dengan kata-kata.

Bad Bed

Aku pelupa Beberapa kali bangun tidur dan keadaan kamar sudah tak sama Tube scrub yang tergunting Beberapa barang berpindah tempat Siapa pelakunya? Aku? Mungkin. Saat tidur? Pintu kamar tak pernah kukunci Agar ibuku bisa membangunkan saat aku tindihan, yang sering. Mimpi buruk Ibuku bilang karena aku tak pernah berdoa sebelum tidur Kadang aku mendengar suara-suara yang tidak didengar ibuku Suara-suara nyata dan keras Pendengaranku sedikit tidak beres, memang iya. Tapi dalam artian sudo rungo Bukan keluwihan rungo Haha "Nov. Semalam kamu tindihan ya?" "Nggak," "Iya. Dua kali," Aku tidak ingat. "Aku bilang apa (saja?)" "Tidaak. Kamu tidak bilang apa-apa. Cuma berteriak," Aku tidak percaya. "Mau kubangunin kamu sudah diam lagi," Ibuku tidak melihat padaku. Jadi apa yang kukatakan semalam ya? Semoga bukan kata-kata yang menyakitkan ibuku ya Haha

Nitemare (Malang, September 2016)

Jadi. Godam menghantam telingaku Semua gelap Mimpi? Tidak Aku tidak yakin ini mimpi Aku melihat jalanan yang sepi Oke Sebenarnya apa yang kulihat? Enyahlah rasa takut! Aku melafalkan Illahi Aku minta pertolongan Aku menjerit histeris Aku terbangun

Sehari Kembali (Malang, 27 Juli 2010)

Biasanya pagi-pagi sekali Lik Bidin sudah membangunkan kawan-kawan dengan dangdut koplo atau campur sarinya yang semarak dan menggelegar. Tapi ini sepi. Apa gara-gara ancaman The Brandals saya? Atau karena masih bingung oleh kerana adu argumen tak jelas maksudnya apa dengan Lik Imam? Atau... Mungkin sedang lelaku.

Sehari (Malang, 26 Juli 2010)

Sudah buka Terlalu kenyang hingga ingin muntah Bersendawa Bersendawa lagi Jadi... bagaimana hari ini? Yang baru saja mengajukan lamaran dosen Yang sedang ikhtiar cinta Yang bersastra Jawa Yang sedang aneh Yang pacarnya sakit Semoga hari ini ditutup dengan kebaikan Selamat menikmati sisa hari

Cabar (Malang, Akhir 2008)

Dia wajah tanpa warna Dia bayangan tanpa raga Dia patung kayu Darah mendesak-desak dalam tubuh ----- ingin menghambur. Akan bahagia bila bisa Mencoba menulis kaligrafi dengan lubang nadi Ada awan hitam di atas kepala Ada hujan mengguyur punggung Ada pelangi hitam tempat terbuai Denting mangkuk menenggelamkan Ada bara dalam dada ----- siap menelan. Dia benci Dia mengutuki dini hari Mengutuki hari-hari pertama Bersujud di menit dia mati Menyesal melihat dunia