Langsung ke konten utama

Cabar (Malang, Akhir 2008)

Dia wajah tanpa warna
Dia bayangan tanpa raga
Dia patung kayu

Darah mendesak-desak dalam tubuh -----
ingin menghambur.
Akan bahagia bila bisa
Mencoba menulis kaligrafi dengan lubang nadi
Ada awan hitam di atas kepala
Ada hujan mengguyur punggung
Ada pelangi hitam tempat terbuai

Denting mangkuk menenggelamkan
Ada bara dalam dada -----
siap menelan.

Dia benci
Dia mengutuki dini hari
Mengutuki hari-hari pertama
Bersujud di menit dia mati
Menyesal melihat dunia

Postingan populer dari blog ini

/Yang Pulang (Malang, 11 Nov 2012)

,,, dan marilah kita menyanyikan Imagine milik Lennon. Aku akan berdo'a bagi terbitnya bintang pink di akhir,, dan semua dari kita akan pulang ke pari yang putih,, Kita merindukan cahaya itu, tidakkah kita?,,,

Sonsesita (Mlg)

1. Letucce menyukai lagu itu Sering memutarnya mengiringi workout Pernah bertanya pada Kemangi Apakah dia tahu judul itu Apakah dia tahu penyanyi itu Kemangi bilang tidak "Tapi rasanya pernah dengar," Suaranya mirip penyanyi masyhur ibu kota Diam-diam, Kemangi menambahannya di playlist Diam-diam, Kemangi belajar menyukai lagu itu 2. Masih terpaku Kemangi menatap undangan digital itu Berusaha menahan perasaan Ada lagu keramat itu Perut Kemangi terasa diaduk-aduk, setiap slide berganti slide L mengiringi portofolio perjalanan kisah kasih Letucce dan Marigold Dengan air mata menggenang Kemangi menghapus like lagu itu Menghapus dari playlist 3. Cafe masih ramai Di larut yang menjelang Kemangi meminum tehnya Lagu sialan itu menggema, merambat dari belakang cafe Kemangi mengumpat dalam hati Marigold tercetus "Ini lagu nikahku," Kemangi berdehem "Letucce sudah pernah share kan pasti?" Kemangi manggut-manggut "Ya. Di grup," Fak.