Saban malam pian kamarku
rontok secuil demi secuil
Begitupun karpet yang mengalasi tubuhku
terbakar sesenti demi sesenti
Biarkan semut-semut lucu itu
berjalan-jalan di atas sapu tanganku yang penuh ingus
Kehampaan yang abot- Pertanyaan yang tak terjawab- Religiusitas yang kering- Amarah yang meladam- Kekonyolan yang menyemarakkan- Zona yang berpita jingga- Jatuh cinta yang benar-benar menggigilkan tulang- Underbow- Statis yang Melandai- Terang yang Bergelap- Segulung Lontar- Selempeng Sabak