Langsung ke konten utama

Postingan

/Antik (Mlg, 09 Mar 2023)

Belum pukul 22.30 Aku mengendara motor pulang Di pinggiran kota Udara anyas yang pulih menghantam dada dan lengan-lenganku Menggigil olehnya dan sisa AC Mixue Tersisa sedikit abang-abang nasgor dan tentu warung-warung madura Semakin dingin Semakin sepi Dan aku terheran-heran Oleh warung Es Kepal Milo dengan lampu seterang pasar malam - berlapak percaya diri  sendirian di parkiran ruko - yang dirubung bocil dan remaja Hampir tengah malam hei! 22 C!

/Pony Feet (Mlg, 26 Okt 2022) - Bahasa Indonesia

Lari Gun,,, lari! Oh Betapa kaki-kaki pony yang malang Menjejak masuk lot parkir karyawan, merasa lega ----- Kemudian aku melihat:  Skuter-helm Masih sama, seperti yang pernah kupotret dengan sempurna di bawah sinar rembulan yang tak sempurna, satu hari satu malam yang moist di sejuta tahun yang lalu Pecahan-pecahan kaca merekah di dadaku membangun fragmen-fragmen puitis di dalam kebuasanku Dia kembali Sekarang, bagaimana aku akan men-set up kaki-kaki poniku? Segera, bagaimana aku akan men-fix up detak jantungku? Selanjutnya, bagaimana aku akan men-break up kedalamanku?
Kemangi have moonshine Marigold has diamond Kemangi have nonsen Letucce has some amount

Sonsesita (Mlg)

1. Letucce menyukai lagu itu Sering memutarnya mengiringi workout Pernah bertanya pada Kemangi Apakah dia tahu judul itu Apakah dia tahu penyanyi itu Kemangi bilang tidak "Tapi rasanya pernah dengar," Suaranya mirip penyanyi masyhur ibu kota Diam-diam, Kemangi menambahannya di playlist Diam-diam, Kemangi belajar menyukai lagu itu 2. Masih terpaku Kemangi menatap undangan digital itu Berusaha menahan perasaan Ada lagu keramat itu Perut Kemangi terasa diaduk-aduk, setiap slide berganti slide L mengiringi portofolio perjalanan kisah kasih Letucce dan Marigold Dengan air mata menggenang Kemangi menghapus like lagu itu Menghapus dari playlist 3. Cafe masih ramai Di larut yang menjelang Kemangi meminum tehnya Lagu sialan itu menggema, merambat dari belakang cafe Kemangi mengumpat dalam hati Marigold tercetus "Ini lagu nikahku," Kemangi berdehem "Letucce sudah pernah share kan pasti?" Kemangi manggut-manggut "Ya. Di grup," Fak.

Jira (Malang, 19 Juli 2005)

Bolehkah aku menikahi bayangan? Tangan-tangan Desember  melambai seperti setan Langit menjatuhkan api, tahi dan tombak-tombak Perutku makin berdarah Masihkah terus bernyanyi? Jutaan dentang piano mengurung aku Gerobak berisi tulang lewat begitu saja bersama seringaian roda-roda Seperti berkebun di pekuburan Menanam jasad da buku neraka Menenggelamkan jari-jari dalam asap-asap