Langsung ke konten utama

Postingan

Sehari Kembali (Malang, 27 Juli 2010)

Biasanya pagi-pagi sekali Lik Bidin sudah membangunkan kawan-kawan dengan dangdut koplo atau campur sarinya yang semarak dan menggelegar. Tapi ini sepi. Apa gara-gara ancaman The Brandals saya? Atau karena masih bingung oleh kerana adu argumen tak jelas maksudnya apa dengan Lik Imam? Atau... Mungkin sedang lelaku.

Sehari (Malang, 26 Juli 2010)

Sudah buka Terlalu kenyang hingga ingin muntah Bersendawa Bersendawa lagi Jadi... bagaimana hari ini? Yang baru saja mengajukan lamaran dosen Yang sedang ikhtiar cinta Yang bersastra Jawa Yang sedang aneh Yang pacarnya sakit Semoga hari ini ditutup dengan kebaikan Selamat menikmati sisa hari

Cabar (Malang, Akhir 2008)

Dia wajah tanpa warna Dia bayangan tanpa raga Dia patung kayu Darah mendesak-desak dalam tubuh ----- ingin menghambur. Akan bahagia bila bisa Mencoba menulis kaligrafi dengan lubang nadi Ada awan hitam di atas kepala Ada hujan mengguyur punggung Ada pelangi hitam tempat terbuai Denting mangkuk menenggelamkan Ada bara dalam dada ----- siap menelan. Dia benci Dia mengutuki dini hari Mengutuki hari-hari pertama Bersujud di menit dia mati Menyesal melihat dunia

2016 (Malang, 01 Januari 2016)

Teriring ledakan-ledakan mercon.. Kuhamburkan remah-remah kenangan untuk kemudian kusakui kembali Menatap camar-camar imajiner di dinding kamar...   Bass headset menggembung empuk di gendang telinga

Bing! (Malang, 2006)

Di ujung celana jeans aku melihat aspal dan jalanan tiada akhir Akan kubuat telingaku setuli mungkin Apa aku harus begini sampai kelak? Sampai tua? Aku: Hanya ada musik, dada sakit, dan perut perih. Hanya ada suara-suara dan film masa lalu di kepala Kenapa aku harus melewati itu semua ya? Aku: Hanya bisa melarikan diri  pada kegelapan pada keheningan pada kopi Betapa damainya Betapa entengnya Betapa aku lepas dari semuanya Seandainya Seandainya