Langsung ke konten utama

Postingan

Cabar (Malang, Akhir 2008)

Dia wajah tanpa warna Dia bayangan tanpa raga Dia patung kayu Darah mendesak-desak dalam tubuh ----- ingin menghambur. Akan bahagia bila bisa Mencoba menulis kaligrafi dengan lubang nadi Ada awan hitam di atas kepala Ada hujan mengguyur punggung Ada pelangi hitam tempat terbuai Denting mangkuk menenggelamkan Ada bara dalam dada ----- siap menelan. Dia benci Dia mengutuki dini hari Mengutuki hari-hari pertama Bersujud di menit dia mati Menyesal melihat dunia

2016 (Malang, 01 Januari 2016)

Teriring ledakan-ledakan mercon.. Kuhamburkan remah-remah kenangan untuk kemudian kusakui kembali Menatap camar-camar imajiner di dinding kamar...   Bass headset menggembung empuk di gendang telinga

Bing! (Malang, 2006)

Di ujung celana jeans aku melihat aspal dan jalanan tiada akhir Akan kubuat telingaku setuli mungkin Apa aku harus begini sampai kelak? Sampai tua? Aku: Hanya ada musik, dada sakit, dan perut perih. Hanya ada suara-suara dan film masa lalu di kepala Kenapa aku harus melewati itu semua ya? Aku: Hanya bisa melarikan diri  pada kegelapan pada keheningan pada kopi Betapa damainya Betapa entengnya Betapa aku lepas dari semuanya Seandainya Seandainya

Nar! (Malang, 2006)

Berjongkok di atas batu membara Matahari di atas kepala Aku penuh keliru ya? Aku menciptakan keliru ya? Aku berjalan di atas rawa Terbang membelah langit dunia Aku menuang hujan di atas potret-potret Aku melukis masa depan dan embun-embun Aku memukul-mukul gong dan membakar jalanan Aku bersujud pada sinar Tuhan Aku menari bersama gema Tuhan

Ngotot (Malang, 2006)

Aku memang rewel Ada lubang-lubang di hatiku Aku tak bisa berpura-pura segalanya sudah OKE - Based on Staying Oke the book Sedih dan marah itu akan terus melekat seperti cacing Aku tak bisa membuang api dan air mata itu selamanya