Sehitam Agate

Aku melihat diriku berjalan di ujung telaga Dengan kaki merah penuh batu Aku melihat diriku berjongkok di tepian awan Tersenyum lebar melihat selubung arsenic/ oranye mengikat atmosfir Duniaku seperti bola mimpi saja Sepi Senyap Tapi benakku jadi penuh daffodil Udara tanpa aroma

Karena aku manusia rileks kini Seperti udara pagi, atau langit biru bersih tengah hari Mengerjap tanpa suara Seperti air meleleh di dinding gelas

Ketika kegelapan berulah Senyap menyusupi celah-celah hati Menggores-menggaris Ada perih di sana Sedih? Aku tak ingin mengakui Hamparan deru angin senja makin lebar dan lapang Seperti aku bisa mendengar dan mengerti auman troposfer Gerimis pecah Seperti kaca berhamburan Berkecipak di antara cipratan air mata  dan gelenyar kecewa Aroma lumpur dan sedap malam naik meraupi mataku Kembang sepatu di belakang telingaku rontok  ----- sesobek dan sesobek

Pukul 01.15 dini hari. Somewhere Over The Rainbow - ----  radio hp ----- jazz ----- versi penyanyi wanita merdu luar biasa -----  aku tak tahu namanya ----- membuatku mengingat  The End of The Affair -nya Graham Greene ----- aku tak menyukai buku itu -----  benar-benar membosankan ----- saking membosankannya,  membuatmu mengantuk pun tak bisa ----- tapi seandainya difilmkan -----  terkadang aku  lebih bisa menerima visualisasi  ketimbang teks ----- mungkin Somewhere Over The Rainbow  bisa mengisi di banyak verse . Hm,,, Membolak-balik Klandestin di Chile. Masih terus memandangi  dua belas profil grafis Miguel Littin  beraneka sepia  di covernya, mencoba mengurai  mana-mana bagian wajahnya yang Palestine dan mana yang Yunani ----- aku selalu penasaran dengan wajah. Hm,,, Malam ini Malang dingin lagi-lagi -----  tapi aku benar-benar kehausan ----- terpaksa meneguk air yang menggigilkan --- menyesali teh yang telah kuhabiskan ----- hari ini rasa