Hujan mendadak
Aku termangu saja
Rebah sejenak
Dalam redup kamar jelang senja
kutiupi seruling
Melantunkan melo melodia evergreen
Sedang tidak ingin bercanda
Gibran,
suap aku dengan selembar saja api birumu
Sedang haus darah
Tenggorokanku kering
Merasa marah
Aku lapar dan beringas
Kaki-kakiku yang pendek tapi indah
ke mana sajakah kita kan menuju hari ini?
Romantis yang realistis