Langsung ke konten utama

Postingan

Sigh (Malang, 09 Agust 2014)

Bagaimana ya Saat SMA  aku sendiri pernah membikin cerpen yang di kemudian hari aku tahu, persis sama  dengan salah satu cerpen PW, yang aku yakin  belum pernah aku baca sebelumnya Aku sampai gemetar

Nyastro (Malang, Mei 2020)

Aku orang Malang Mendengar lagu-lagu Didi Kempot ----- bukan bahasa Jawa yang mainstream bagiku ----- Terkesan nyastra, mengiris hati Bahasa rayuan, sedu sedan ----- Semacam ada rasa miris sedih sekali Didi memakai kata: "ning" "sliramu" Diksi yang setara: "dikau" "daku" "engkau" "duhai"

Kembali (Malang, Feb 2020)

Tak usah kalian pulang ----- Konsekuenlah dengan keputusan kita apapun akibatnya. Kalian pergi tak ada yang memaksa ----- Mencari surga katamu ----- Dan apa yang didapat ya jantanlah Mungkin kalian bisa mengukir sejarah baru di tanah baru ----- diaspora Indonesia di Syam ----- Hidup baru Membangun koloni di sana Kelak akan ada anak-cucu yang  mengunjungi Indonesia, mengenang tanah nenek moyangnya. Seperti orang-orang keturunan Jawa: di Malaysia, Suriname, Perancis atau Madagaskar Romantis bukan?

Makan

MAKAN Malang, 01 Juli 2010 Setiap kali melihat film ataulah drama scene yang paling berkesan terpasti adegan makan bersama Terasa senang menampaknya Terkadang haru Dan saat sedang rindu teman dulu yang diingat pertama: makan bersama: Di kantin Cafe Warung Kembul kos Makan-makan, Mengapa engkau begitu indah? Begitu biru?

Perbacaan (Malang, 16 Desember 2016)

Pas aku kecil di tahun '90-an pernah baca majalah Intisari terbitan tahun '80-an (yang nggak ngerti Intisari , ini semacam Rider Digest- nya Indonesia). Waktu itu dapet hibah dari saudara bertumpuk-tumpuk Intisari , TTS dan Majalah Kartini bekas. Majalah Intisari ini kecil tapi bener-bener lengkap dan asyik dibaca. Seru. Segala macam topik dibahas, baik luar maupun dalam negeri. Artikel-artikel dan feature -nya bener-bener menarik. Dan cerdas. No hoax *eh. Pokoknya, setiap kali selesai membaca satu ekseplar Intisari mendadak intelegensia kita meningkat satu tingkat. Mendadak kita bisa ngomong tentang bermacam-macam hal.  Nah, ada satu kolom di situ, kecil saja, yang suatu hari menampilkan suatu prediksi dari seorang peneliti Amerika. Si Amerika bilang, di masa depan orang tidak akan membeli majalah dan koran kertas lagi. Mereka akan membaca majalah dan koran elektronik berbentuk layar yang tidak perlu setiap hari beli karena berita akan disajikan melalui layar yang up to date